Sesuatu Yang Istimewa: Datang

-

 


ADA banyak hal yang bisa diungkapkan melalui kata-kata, bahkan terkadang jauh lebih banyak daripada sebuah ucapan. Aku pernah membaca bahwa kata-kata maupun ucapan adalah 'sesuatu' yang menjadi cerminan diri seseorang, bagaimanapun bentuknya, itu adalah sebuah ucapan dalam bentuk yang berbeda.

Maka dari itu, untuk beberapa orang, menulis jauh lebih mudah daripada bicara tentang sebuah hal atau banyak hal. Bagiku, jauh lebih baik menulis sepuluh halaman daripada harus berbicara selama 5 menit tentang topik yang sama. Di sini, aku memilih menulis sebagai bagian dari ucapan dariku.

Untuk seseorang, yang menjadi sesuatu yang istimewa dalam hidupku, aku ingin mengucapkan ini pada hari dan detik ini, kuharap ini akan menjadi yang pertama dalam tahun ini,

"Selamat ulang tahun, untukmu yang lahir 20 tahun yang lalu. Keberadaan dan asalmu merupakan sesuatu yang bermakna. Bagaimanapun orang-orang menilai dirimu dan berbagai kekurangan itu, kau merupakan anugerah yang membuat banyak orang tersenyum atas kelahiranmu dan bahagia atas hidupmu."

Mungkin aku bukanlah 'sesuatu' yang baik, tapi aku hanya ingin memberikan sebuah kebahagiaan kecil bagi seseorang yang kuanggap berharga bagiku. Aku tidak terlalu suka menunjukkan sesuatu, aku lebih suka membuat seseorang nyaman dan bahagia karena sebuah perilaku. Maka dari itu aku berharap kau bisa memahami ini.

Ada berbagai hal yang ingin kuucapkan, tapi kurasa aku akan sangat kesulitan menuliskannya di sini. Kau adalah sesuatu yang menyenangkan dan manis, ada banyak hal yang telah kau berikan padaku berupa materi atau moral, dan bagaimanapun aku mengingatnya dan berencana membalasnya, kau selalu menambah pemberian itu bahkan sebelum aku selesai berpikir. 

Aku tidak akan menuliskan banyak di sini, tapi kuharap perasaan ini bisa sampai dalam tulisan singkat yang penuh emosi dan kebingungan, aku berharap, dirimu diliputi kebahagiaan dan senyuman manis, untuk sekarang dan seterusnya. Atas hal-hal yang telah diberikan dan perasaan senang, aku ucapkan terima kasih. Seseorang yang sangat berharga, yang bersedia menemaniku dalam membebaskan diri dan menungguku yang masih mengutuk diri sendiri. Seseorang yang bisa sabar walau penuh keraguan, seseorang yang aku harap, aku bisa terus bersamanya. Tapi aku sulit mendeskripsikan ini dengan kata-kata yang bisa mewakili, lalu dengan apa aku bisa mengatakannya?

Aku ingin meminta maaf atas banyak tangisan yang pernah jatuh, air mata yang pernah mengalir dan kesedihan yang dalam. Aku ingin mengucapkan itu semua tapi terkadang aku merasa takut untuk melakukan itu. Bukan takut karena enggan, tapi takut karena aku akan berpikir bahwa aku bukanlah seseorang yang baik untukmu. Terkadang aku menyesal tidak bisa menemanimu sepenuhnya, aku berharap, aku bisa menjadi sesuatu yang bisa lebih baik lagi.

Dalam hari yang berbahagia ini, aku ucapkan sekali lagi, selamat ulang tahun, terkhusus untukmu dan semua orang yang berulang tahun. Keberadaan manusia adalah sebuah hal tanpa alasan, begitu pula keberadaanmu. Pikiran negatif apapun yang ada di kepalamu tentang dirimu, ketahuilah kau orang baik yang akan menyebarkan kebaikan itu dengan sebuah cara yang unik. 

Aku tidak mau mengatakan bahwa selanjutkan akan terus baik-baik saja, namun tentang bagaimana kau berusaha melewati berbagai hal, aku percaya kau bisa melewatinya walau dengan banyak tangisan. Dan satu hal yang perlu kau pahami, bahwa kau tidak akan pernah sendirian. Walau bukan hal besar, tapi kuharap itu menjadi hal yang bermakna.

Selamat ulang tahun 

Dan selamat atas 365 hari yang akan dilalui pada umur ini. Kuharap, tulisan ini sudah mewakili banyak hal yang ingin kutulis.


Postingan populer dari blog ini

Viola

-
Gambar
  Apa perpisahan adalah sebuah akhir? Kupikir itu memang benar. Diakui atau tidak, perpisahan membuat hubungan menghilang begitu saja layaknya tak pernah terjadi. Tapi itu bisa menjadi sebuah pelajaran berharga untuk hubungan selanjutnya. Aku mengerti bagaimana rasanya ditinggalkan dan berada di posisi yang menyiksa selama beberapa tahun, dan aku tidak mau memikirkan tentang itu lagi, karena aku sudah memutuskan untuk memulai sesuatu yang baru. Tidak apa, jika masa lalu penuh luka dan kesalahan. Namun yang terpenting adalah tetap bangkit dan tersenyum. Menjadikan masa lalu sebagai pelajaran dengan orang-orang yang masih berada di sisiku. Bukankah menarik, saat aku akan meninggalkan dunia, aku akan berpikir bahwa hidupku menyenangkan dan bermakna.
Read more »

Untuk Apa Aku Menulis?

-
Gambar
  Aku menulis untuk diriku. Terlepas dari kata yang tercekat, buku yang membeku dengan tiap kata yang mulai berdebu. Anganku terlepas, melambung melampaui dialektika yang enggan masuk dalam tiap kata. Akankah ini berakhir sederhana? Pikiranku diam, tanganku berbekas; bekas keheningan dengan waktu yang berdiam. Sejak kapan aku mulai menulis? Mungkin ini berawal dari Bengawan Solo yang mengalir deras, mengapungkan sampan dengan cerita; atau berawal dari air mata hafalan perkalian waktu kecil yang enggan masuk dalam kepala. Aku menulis untuk diriku! Aku berharap semua kalimat tanpa struktur menggambarkan bentuk abstrak tanpa kedalaman makna. Berawal dari mata dan dirasa pada tiap frasa. Ah, anganku mengembara! Jadi, untuk siapa aku menulis? Hati kecilku mengingat banyak orang, aforisme mengembang menilai kebenaran. Ingatan dahulu tertelan bersama pusaran Bengawan Solo menyingkirkan rasa sakit —menenggelamkan ingatan dan rasa yang ditangisi. Rasanya, aku tidak bisa mendeskripsikan fakt...
Read more »

Book Review - The Borrowed

-
Gambar
  "...hanya dengan berkhianat mereka mendapatkan hasil terbaik." —p.168 Buku keduanya Chan Ho-Kei yang kubaca setelah Second Sister. Serius dah, awalnya aku merasa aneh sama ceritanya karena pakai alur mundur. Tapi semakin lama rasanya menarik banget. Ceritanya tentang detektif Superintenden Kwan Chun-Dok, yang dapat julukan "Si Mata Surga". Karena bisa menilai pelaku hanya dari cara berjalannya aja. Karena pakai alur mundur, kukira tokoh utama di awal cerita itu Sonny Lok —murid dari Kwan Chun-Dok, dan si superintenden ini sekarat dan hanya bisa terbaring koma. Ternyata alurnya mundur dan menceritakan pencapaian Kwan Chun-Dok di masa lalu. Oh iya, sama seperti Second Sister, ini membahas kehidupan "kota bawah" di Hong Kong. Bedanya, Second Sister fokus pada "keburukan manusia", sedangkan The Borrowed ini fokus ke "keburukan polisi" di tahun revolusi dan perlawanan pada Inggris. Aku sampe bayangin kalau buku ini ditulis penulis lokal da...
Read more »