Book Review - Gila Baca Ala Ulama

 


Membaca karya para Ulama terkhusus mutaqoddimin, membuka banyak wawasan. Tidak hanya satu bidang, bahkan banyak dari mereka menguasai banyak bidang dan diakui di kalangan para ulama.

Pas lihat lemari dan lihat buku ini, aku merasa perlu baca buku ini lagi. Karena gak akan bisa ambil semua faedahnya hanya 1-2 kali baca. Apalagi, buku ini bikin aku merasa malu. Kadang karena cape atau bahkan malas, enggan baca buku ataupun seminimalnya belajar dengan cara lain. Padahal kebutuhan dan teknologi sudah memudahkan. Refleksi diri pas baca buku ini.

Mereka (para ulama mutaqoddimin) raihlah dalam pencarian ilmu bukan hanya 1-2 tahun. Bukan hanya antar provinsi yang sekarang bisa naik transportasi yang mudah. Tapi antar negara, barat ke timur, dengan berjalan kaki atau menunggang keledai.

Pun saat membaca buku, bukan hanya membaca, mereka merangkum, menambahkan, mempelajari dan mendalami tiap buku demi ilmu. Bahkan ada sebuah kisah menarik dari Imam Muhammad ibn Ya'qub Fairuz, dimana beliau telah membeli berbagai buku dengan harga 50.000 mitsqal (kalau pakai kurs 1 gram emas harga 100.000, kira² sekitar 21 milyar 250 juta).

Kisah mereka -rahimahullah- memang pantas diabadikan dengan tinta emas. Tidak heran bahwa manhaj yang mu'tamad dipegang oleh mereka.

Buku ini memotret kecintaan, semangat, dedikasi para ulama tersebut dalam menimba ilmu. Kerakusan mereka akan ilmu membuat mereka tidak bisa tenang untuk tidak tahu —walaupun sedang dalam keadaan sakit. Penuh kagum pas baca buku ini, nambah rasa suka dan semangat. Mungkin ini juga salah satu alasan dulu sering dinasehati, "kalau futur, coba baca buku-buku tazkiyatun nafs dan hikmah ulama" dan memang membaca dan membersamai mereka lebih dari cukup untuk menambah semangat.

Rahimaallah 'ulama'al muslimin

رب زدني علما
"Ya Tuhanku, tambahkanlah kepadaku ilmu."

Postingan populer dari blog ini

Viola

Untuk Apa Aku Menulis?

Book Review - The Borrowed